Ahad, 26 Januari 2014

Tahukah Kamu?

Tahukah kamu?

Pada hari itu, saat kamu panggil aku, aku berpura pura saja tidak melihat kamu?
Sedangkan sebenarnya, aku mahu, kamu menegur aku dulu.
Saat langkahmu mulai menghala ke arahku, jantungku degup laju,
Namun hampa, saat kamu tak ingat nama,
Dan hanya panggilku, 'ayu'?
Kamu terus mencuba, dengan nama lain pula
Sampai akhirnya kamu panggil aku, 'k.....k'
Dan menyapaku.
Mahu tak mahu, aku menoleh dan menjawab,
"iya?"


Tahukah kamu?
Saat kamu singgah menyapaku dan bertanya...
"milik siapakah gadis ini"
Hampir saja aku menjawab...
"....... ........"
Tapi kemudian aku rasa itu gila.
Lalu aku menjawab,
"milik tuhan".

Malam itu

Malam itu, di Kebun Rupa
Aku lihat dia begitu bersahaja
Sebut namanya
Tingkah lakunya
Ketenangannya menimbulkan tanya
Siapa dia?

Irama rancak malam puisi cinta
Getar dan nada bersatu mengusik rasa
Rentak tubuhnya timbulkan tanya
Siapa dia?

Di medan ilmiah ku lihat dia
Yakin sendiri seperti yg pernah ku lalui
Setia hingga ke hujung masa
Kesungguhannya menimbulkan tanya
Siapa dia?

Aku masih tertanya.
Aku mahu tahu siapa dia.
Aku yang diselubungi soal dan tanya.
Beranikan diri bertanya.

Bagai pucuk dicita ulam mendatang
Siapa dia wahai gerangan
Terbuka luas ruang dan peluang
Bukan sekadar mengenali, mendekati, malah memahami

Saban malam menyulam waktu
Tak pernah sekalipun berani
Tanya tentang hati
Atau sudahkah dimiliki
Rela tunggu sampai pagi
Hanya ghairah bicara sejarah
Seolah sejarah begitu indah

Malam itu pabila tak jadi
Tak lena tidur termimpi mimpi
Sekali lagi memberanikan diri
Tawaran gila yang aku sendiri tak pasti

Debar rasa malam itu
Terbawa sepanjang waktu
Mahu tapi malu
Berkias beralas
Tutup hati cemas
Yang sebenarnya sudah lemas

Cukuplah seminggu.
Cukup sudah batasan waktu.
Malam puisi kedua
Mungkin medan yang tepat membebas rasa.

Tapi lidah masih kelu tuk bertanya
Cuma waktu yang panjang berikan ruang
Melihat tepat ke dalam mata
Yang selama ini terlindung di balik buku dan nota

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Adalah puisi mencurah rasa
Entah kamu sedar atau tak mendengar
Aku rasa aku sudah cukup lega melantunkannya

Memandangmu yang bersahaja
Mengukir senyum dan tawa
Aku masih takut
Tapi terlupa
Tentang beza antara kita
Yang ku temu, hanya rasa sama

Keberanianmu malam itu
Membuat aku tidur lena
Setelah sekian lama..